KONSEP DAN MAKNA FILOSOFI
“ELING LAN WASPADA
MUNDAKJAYA LESTARI”
Di HUT RI ke-76 tahun 2021
INDONESIA TANGGUH INDONESIA TUMBUH.
Disaat ini yang sudah dan sedang kita sama-sama ketahui dan kita rasakan dampak dari COVID-19 Varian Delta, sehingga mewabah jadi “PAGEBLUG” membuat kita merasa risih dan resah, sebab hampir disetiap desa, kota, provinsi, negara dan benua terdengar dan terlihat ada berita kematian dan warga yang sakit.
Di Indonesia, di Jawa Barat, di Indramayu, di Wilayah kecamatan, dan di desa-desa banyak berita duka dan berita menderita sakit, rumah sakit penuh, tenaga medis kewalahan, pemerintah kerepotan, rakyat was-was dan resah serta gelisah terdampak COVID-19. Usaha pemerintah untuk mencegah dan mengurangi penyebaran COVID-19 ini telah dan sedang diperjuangkan, PPKM menuai pro dan kontra, Vaksinasi banyak yang menyetujui dan tidak sedikit yang menolak, peraturan pun ditetapkan dan diberlakukan beriringan dengan pelanggaran dan pengabaian....pertentangan dan perlawanan pun terjadi.
Pro dan kontra selalu dipertontonkan... masyarakat, rakyat dan kita rakyat kecil, orang awam bingung dan was-was, kehilangan pegangan dan pijakan, siapa yang mesti kita ikuti dan patuhi, aturan pemerintah kah, atau aturan para ulama kah, atau aturan siapa? Para tim medis dan para ahli kesehatan sering berdebat mengalahkan satu dengan yang lainnya... rakyat bingung.
Inilah sebuah awalan dari “GORO-GORO”.
Dalam dunia pewayangan kalau sudah terjadi goro-gora, terjadi bumi gonjang ganjing, laut bergejolak, gunung-gunung meletus, langit peteng dedet...halilintar menyambar..yang terjadi adalah ANAK PUTU SEMAR pada ribut geger ander....
ANAK PUTU SEMAR dalam wayang kulit Indramayu dan Cirebon terdiri dari Semar, Bagong, Gareng, Cungkring, Ceblok, Bagal Buntung, Sekar Pandan, Dawala, dan Bitarota. Kesemuanya itu disebut Punokawan yang merupakan gambaran dari para abdi, para kawula alit, rakyat jelata yang sekaligus pamomong para Raja dan para Ksatria, sebab sesunggunya punokawan tersebut adalah titisan para Luhur, para sanghyang yang “menyamar jadi rakyat biasa”.
Makanya ini dalam rangka untuk saling mengingatkan dan untuk belajar mawas diri/introspeksi...
ELING Lan WASPADA.... aja Dumeh!
ELING: Ingat, menyadari, mengerti dan pengertian, kita itu siapa? dari mana? apa yang sedang kita lakukan? dan mau kemana? karena siapa kita hidup? kepada siapa kita kembali? kita ini semua adalah makhluk ciptaan TUHAN, kita ini hamba yang mesti tunduk dan sujud pada-Nya.
WASPADA: Berjaga-jaga, siap siaga, tidak lengah, tanggap ing sasmita, bisa membaca isyarat alam, bisa membaca yang tersirat terhadap fenomena alam yang ada.
Kalau kita selalu Eling lan Waspada, InyaAllah akan tambah jaya (Mundakjaya) tambah berkah, tambah sejahtera dan lestari adanya.
Lestari: Berkesinambungan, berkelanjutan, kontinui, terus menerus, terjaga, terpelihara berkembang biak.
Adanya wabah COVID-19 dengan segala sebab akibatnya, fenomena alam yang seolah murka, dan perilaku manusia yang terkadang sudang kehilangan kemanusiaannya....
. . . . . . Mari kita Mawas Diri/ Instrospeksi!
Semoga kita semua MUNDAKJAYA, mundak berkah sehat selamat, tambah damai dan sejahtera lahir dan batin.... Serta LESTARI... Aamiin..
DIRGAHAYU HUT RI KE 76
INDONESIA TANGGUH INDONESIA TUMBUH